TETAP MENGUTAMAKAN PELAYANAN KESEHATAN KE MASYARAKAT DI TENGAH BENCANA BANJIR

M

usibah banjir yang melanda Puskesmas Masaran II akhir tahun 2022 lalu menyisakan sedikit cerita kemanusiaan. Puskesmas Masaran II yang berlokasi di antara 2 aliran Sungai membuat Puskesmas Masaran II menjadi daerah yang terdampak banjir dalam periode waktu tertentu.

Banjir yang terjadi pada hari Jumat malam, mulai sekitar pukul 21.00 WIB mulai menggenangi area gedung pelayanan Puskesmas Masaran II sedikit demi sedikit hingga mencapai puncaknya sekitar pukul 22.50 setelah seluruh gedung terendam banjir dengan kedalaman air yang paling dalam di gedung pelayanan rawat jalan dan UGD serta persalinan  karena memang sejak awal gedung tersebut adalah gedung lama, sejak dibangun sekitar tahun 1984 belum diadakan renovasi sampai sekarang. Sehingga ketinggian lantai gedung jauh lebih rendah dengan ketinggian jalan yang sudah berulang kali dilakukan perbaikan dan peninggian badan jalan.

Pada saat banjir berlangsung terdapat 4 pasien rawat inap yang sedang mendapatkan perawatan dan 1 ibu yang akan melahirkan yang baru datang pada sore harinya. Pada saat banjir sedang melanda, si ibu melahirkan sedang waktunya melahirkan dan tidak sempat untuk dievakuasi lebih awal. Tim persalinan Puskesmas Masaran II yang telah siaga sejak sore hari, tetap memberikan pertolongan persalinan meski di tengah bencana banjir yang datang terus meninggi, dan untunglah proses persalinan berjalan tidak terlalu lama sehingga sekitar pukul 22.00 WIB bayi sudah lahir dengan selamat, namun ibu masih memerlukan observasi ketat selama 2 jam pasa melahirkan.

Atas intruksi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen yang saat itu dijabat oleh dr. Didik Haryanto, M.Kes,  ibu pasca melahirkan untuk segera dievakuasi dan dianjutkan observasinya di klinik Kesehatan terdekat yang tidak tergenang banjir. Dibantu oleh Camat Masaran, Bp. Suratman dan jajaran Polsek dan Koramil Masaran yang saat itu juga sudah di lokasi dan tim BPBD Kabupaten Sragen yang langsung dikomandani oleh Ketua BPBD Kabupaten Sragen menyiagakan ambulan yang telah berdatangan untuk mengevakuasi pasien yang Tengah menjalani perawatan di Puskesmas Masaran II.

Observasi ibu pasca melahirkan dillanjutkan di klinik pratama Wahyu Mulia, Gronong, Sidodadi, sementara 4 pasien umum yang tengah mendapatkan perawatan setelah berkonsultasi dengan dokter Wahju Kurniawan, M.Kes selaku penanggung jawab UGD, diperbolehkan untuk menjalani rawat jalan setelah didapati tidak ada keluhan lagi, sehingga BPBD mengantarkan pasien pulang ke alamat masing-masing dengan 4 ambulan dan rute yang berbeda.

Sebelumnya BPBD kabupaten Sragen telah bersiaga sejak sore hari saat mengetahui kabar bahwa akan ada banjir kiriman dari Waduk Gajah Mungkur, sehingga berbagai peralatan kesehatan, obat-obatan dan buku-buku sudah bisa dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

Esok paginya, dengan gerakan cepat Bapak Sekda Sragen, dr. Hargiyanto memerintahkan jajaran Pemadam Kebakaran untuk membantu proses pembersihan gedung Puskesmas Masaran II seusai banjir dibantu gotong royong jajaran tim Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen bersama-sama dengan tim Puskesmas Masaran II. Namun Puskesmas Masaran II tetap memberikan pelayanan kesehatan secara terbatas halaman parkir Puskesmas dan sehari sesudahnya pelayanan Kesehatan ke masyarakat sudah kembali berjalan seperti biasa. 

Kondisi banjir yang mennggenangi puskesmas masaran II

Plt. Kepala Dinas Kesehatan (tengah) tampak sedang memotret kondisi banjir di puskesmas masaaran II dampingi oleh Camat Masaran , Suratman, S.Sos

Proses evakuasi pasien rawat inap

Staf Puskesmas Masaran II (kaos biru) berkoordinasi dengan Camat Masaran dan BPBD untuk proses evakuasi pasien

Gotong royong membersihkan puskesmas

Pemberitahuan ke Masyarakat tentang pelayanan terbatas di puskesmas Masaran II

Sekda Sragen, dr. Hargiyanto, M.Kes (kaos hitam motif) memyaksikan proses pembersihan gedung puskesmas didampingi oleh Sekdin Kesehatan, Fanni Fandani, M.Kes (blus kotak-kotak) dan Kepala Puskesmas Masaran II, dr. Any Susilowati (jilbab hitam)